Friday, August 20, 2010

mengharap limpahan cinta MU(ALLAH)


Tuhanku,

Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu

Lembar demi lembar kitab ku pelajari

Untai demi untai kata para ustadz kuresapi

Tentang cinta para nabi

Tentang kasih para sahabat

Tentang mahabbah para sufi

Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam

Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan

Tapi Rabbii,

Berbilang detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan kemudian tahun berlalu

Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama,

tapi...

Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu

Allahu Rahiim, Ilaahi Rabii

Perkenankanlah aku mencintaiMu,

Semampuku

Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabbi

iPerkenankanlah aku mencintaiMu Sebisaku

Dengan segala kelemahanku Ilaahi,

Aku tak sanggup mencintaiMu

Dengan kesabaran menanggung derita

Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al Musthafa

Karena itu izinkan aku mencintaiMu

Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu

Atas derita batin dan jasadku

Atas sakit dan ketakutanku

Rabbii,

Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya

Atau layaknya Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan deenMu.

Izinkan aku mencintaiMu, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan.

Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan

Ilaahi,

aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shabat NabiMu

hingga tiada terasa anak panah musuh terhujam di kakinya.

Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata

meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia

Ya rabbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib,

yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.

Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rekaat lailku.

Dalam satu sua sunnah nafilahku.

Dalam desah nafas kepasrahan tidurku....

Yaa, Maha Rahmaan,

Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah,

yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.

Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku.

Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku..

Yaa, Rahiim

Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah,

yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu

Seandainya para syuhada,

yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu.

Maka perkenankanlah aku mencintaiMu

dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbananku untuk dakwahMu.

Maka izinkanlah aku mencintaiMu

dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru

Allahu Kariim, aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya,

bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya,,

Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya.

Izinkanlah aku mencintaiMu dengan mencintai kelaurgaku,

dengan mencintai sahabat-sahabatku,

dengan mencintai manusia dan alam semesta

Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii

Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku

Agar cinta itu mengalun dalam jiwa

Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...